Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 10 Oktober 2016

Laporan Biologi, UJI MAKANAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

2.      Rumusan Masalah
1.        Bagaimana reaksi bahan makanan setelah ditetesi larutan lugol, biuret, atau benedict?
2.        Bagaimana bekas noda pada kertas buram setelah diolesi bahan makanan di atasnya ?
3.        Bahan makanan apa saja yang mengandung  karbohidrat(amilum), lemak, protein(asam amino), dan glukosa?

3.      Tujuan
Secara umum tujuan praktikum ini adalah menentukan kandungan yang terdapat dalam bahan makanan, yaitu meliputi :
1.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum).
2.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
3.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein (asam amino).
4.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung glukosa.

4.      Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui kandungan dari bahan-bahan makanan yang diuji, sperti kandungan karbohidrat (amilum), lemak, protein (asam amino), dan glukosa.

5.      Alat dan Bahan
1.      S__7151638Nasi
2.      Glukosa atau gula
3.      Putih telur
4.      Beberapa bahan makanan seperti: tempe, roti, susu, pisang, wortel, ubi, dan mentega
5.      Air
6.      Reagen lugol
7.      Reagen biuret
8.      Reagen benedict
9.      Lampu spiritus
10.  Penjepit tabung reaksi
11.  Mortar penghalus
12.  Tabung reaksi
13.  Rak tabung reaksi
14.  Pipet tetes
15.  Kertas buram

6.      Cara Kerja
·      Demonstrasi
1.        Ambil sedikit nasi, kemudian haluskan dengan mortar.
2.        Tambahkan air secukupnya.
3.        Masukkan nasi tersebut ke dalam tabung reaksi I, kemudian tetesi dengan Lugol. Amati perubahan yang terjadi.
4.        Ambil glukosa atau gula, masukkan ke dalam tabung reaksi II.
5.        Larutkan dengan air.
6.        Masukkan tiga tetes Benedict kemudian panaskan di atas lampu spiritus.
7.        Amati perubahan yang terjadi.
8.        Ambil sedikit putih telur.
9.        Masukkan ke dalam tabung reaksi III.
10.    Tambahkan tiga tetes Biuret kemudian kocok.
11.    Amati perubahan yang terjadi
12.    Isikan hasil pengamatan anda ke dalam tabel uji amilum, glukosa, dan asam amino.
·      Uji  Bahan Makanan
1.        Siapkan beberapa makanan.
2.        Apabila makanan berbentuk padat, haluskan terlebih dahulu dengan mortar lalu tambahkan air secukupnya.
3.        Ambil bahan makanan tersebut dan masukkan ke dalam tiga tabung reaksi.
4.        Tabung reaksi I ditetesi dengan Lugol dan amati perubahan yang terjadi.
5.        Tabung reaksi II ditetesi dengan Benedict kemudian dipanaskan. Amati perubahan yang terjadi.
6.        Tabung reaksi III ditetesi dengan Biuret kemudian dikocok.
7.        Amati perubahan yang terjadi.
8.        Lakukan hal yang sama pada bahan makanan lain yang akan diuji.
9.        Untuk menguji lemak, oleskan semua bahan makan yang ada secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan.
10.    Kertas buram yang sudah diolesi dengan bahan makanan kemudian didiamkan sampai kering. Amati dibawah cahaya.
11.    Isikan hasil pengamatan Anda pada tabel uji bahan makanan.















BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhanbadan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.

Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indikator uji makanan yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1.            Lugol. Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis karbohidrat
2.            Fehling A dan Fehling B. Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis glukosa
3.            Biuret. Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan jenis protein
4.            Kertas minyak/ kertas buram. Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak.



1.  Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu sebagai penghasil energi. Namun, selain itu karbohidrat juga berfungsi, antara lain:
a.       sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom C lima;
b.      dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;
c.       berperan dalam pembentukan protein dan lemak;
d.      berperan dalam proses metabolisme tubuh;
e.       selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);
f.       laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.

Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.




Tabel Macam-Macam Karbohidrat
No
Macam Karbohidrat
Keterangan
1.
Monosakarida
Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa
2.
Disakarida
Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua monosakarida.
3.
Polisakarida
Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan ini memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran semipermiabel.

2.  Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
a.       untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b.      sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c.       untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d.      dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e.       sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.
Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol di jonjot usus.
3.  Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).  Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.       menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
b.      setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
c.       sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
d.      untuk membantu pertumbuhan tubuh;
e.       sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
f.       dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
g.      membantu proses metabolisme tubuh.
Pada usia anak-anak, peranan zat protein sangat penting sekali. Jika kebutuhan akan protein tidak tercukupi, maka pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon terhadap saraf-saraf motorik berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar gizi) dan marasmus.
Keseimbangan protein dikatakan normal apabila protein yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan tubuh dan masih tersisa untuk diekskresikan. Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam amino, yaitu sebagai berikut.
a.       Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan, histidin dan arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa anak-anak.
b.      Asam Amino Non-Esensial
Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
Protein di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan mengalami serangkaian
proses metabolisme karbohidrat maupun lemak. Penyerapan protein dalam bentuk asam amino berlangsung di jonjot usus.
4.  Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat  terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.
5.    Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh melalui berbagai berbagai jenis makanan.

Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:
1.    Vitamin yang larut dalam lemak
ü  Vitamin A
ü  Vitamin D
ü  Vitamin E
ü  Vitamin K
2.    Vitamin yang larut dalam air
ü  Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
ü  Vitamin C
6.  Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro, antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon, dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat racun.


7.  Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan, mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh, terutama reaksi enzimatis.

8.  Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia organik. molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekoul lain yang diesbut produk. jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.















BAB III
HASIL PENGAMATAN

Berikut adalah Tabel Bahan Makanan yang telah kami uji dengan beberapa larutan penguji seperti larutan lugol, larutan benedict, larutan biuret dan kertas buram HVS.       
No
Bahan Makanan
Reaksi dengan Reagen
Kandungan Zat
Lugol
Benedict
Biuret
1.
Nasi dihaluskan


Amilum
2.
Putih telur


Asam Amino
(Protein)
3.
Tempe


Asam Amino (Protein)
4.
Roti


Amilum
5.
Nasi dikunyah


Tidak mengandung Amilum


Glukosa
6.
Susu


Glukosa


Asam Amino (Protein)
7.
Pisang


Amilum


Glukosa


Asam Amino (Protein)
8.
Wortel


Glukosa
9.
Gula


Glukosa
10
Ubi


Amilum

Bahan Makanan yang diuji menggunakan Kertas HVS buram :
No
Bahan Makanan
Mengandung Lemak
Tidak Mengandung Lemak
1.
Nasi

2.
Putih telur

3.
Tempe

4.
Mentega

6.
Susu

7.
Pisang

8.
Wortel

9.
Gula









BAB IV
PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
a.      Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru kehitaman, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. 
b.      Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu.
c.       Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
d.      Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di didiamkan sebentar sehingga kandungan air mudah mengering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
1.     Nasi yang dihaluskan
·         Uji lugol, nasi yang dihaluskan ditetesi dengan reagen lugol akan bereaksi dan akan menghasilkan warna biru kehitaman. Hal ini membuktikan bahwa roti mengandung amilum.
·         Uji biuret, nasi yang dihaluskan tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas spiritus warna nasi yang dihaluskan tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa roti tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, nasi yang dihaluskan yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.


2.     Nasi yang dikunyah
·         Uji lugol, nasi yang dikunyah ditetesi dengan reagen lugol tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal ini membuktikan bahwa nasi yang dikunyah tidak mengandung amilum.
·         Uji biuret, nasi yang dikunyah tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas spiritus warna nasi yang dikunyah menghasilkan warna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa nasi yang dikunyah mengandung glukosa.
·         Uji lemak, nasi yang dikunyah yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.

3.     Putih Telur
·         Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
·         Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas spiritus ternyata tidak berwarna orange atau merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.

4.     Tempe
·         Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
·         Uji protein, tempe mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
·         Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.

5.     Roti
·         Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
·         Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi warna putih.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas spiritus tidak berubah menjadi orange atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa roti tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.

6.     Susu
·         Uji amilum, susu ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehijauan. Hal itu menunjukkan bahwa susu tidak memiliki amilum.
·         Uji protein, susu memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret terjadi perubahan menjadi warna ungu.
·         Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada spiritus susu menjadi berwarna merah bata. Maka susu memiliki kandungan glukosa.

7.     Pisang
·         Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
·         Uji protein, pisang  memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret menjadi warna ungu.
·         Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada spiritus pisang menjadi berwarna orange merah bata. Maka pisang memiliki glukosa.
·         Uji lemak, pisang tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang tidak meninggalkan noda transparan.

8.     Wortel
·         Uji amilum, wortel ditetesi dengan reagen lugol tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang tidak memiliki amilum.
·         Uji protein, wortel tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan warna.
·         Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada spiritus wortel menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka wortel tak memiliki glukosa.
·         Uji lemak, wortel tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi wortel tidak meninggalkan sedikit noda transparan.

9.     Gula
·         Uji amilum, gula ditetesi dengan reagen lugol tidak menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa gula tidak mengandung amilum.
·         Uji protein, gula tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
·         Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada spiritus gula menjadi berwarna merah bata. Maka gula memiliki glukosa.
·         Uji lemak, gula tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gula tidak meninggalkan sedikit noda transparan.

10. Ubi
·         Uji amilum, ubi ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa ubi memiliki amilum.
·         Uji protein, ubi tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
·         Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada spiritus, ubi menjadi berwarna cokelat kehijauan. Maka ubi tak memiliki glukosa.
·         Uji lemak, ubi tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi ubi tidak meninggalkan sedikit noda transparan.

11. Mentega
·         Uji lemak, mentega saat diolesi dikertas buram HVS meninggalkan noda. Yang berarti bawah mentega mengandung lemak.

















BAB V
PENUTUP

1.  Kesimpulan
Dari tabel yang dibuat berdasar pengujian yang telah kami buat tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk menentukan ada tidaknya kandungan zat amilum, protein, glukosa dan lemak pada makanan dapat kita ketahui dengan menguji makanan dengan larutan lugol, larutan biuret, larutan benedict dan lemak dengan kertas HVS buram. Berikut adalah hasil dari pengujiaan yang telah kami lakukan :
1.      Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan  setelah dicampur oleh lugol maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat. Makanan yang mengandung amilum/karbohidrat adalah Roti, Pisang dan Nasi yang  dihaluskan dan Ubi.
2.      Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna orange-kekuning-kuningan atau terdapat endapan setelah dicampur benedict dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa. Makanan yang mengandung glukosa adalah Nasi yang dikunyah, Susu, Pisang, Wortel dan Gula.
3.      Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak. Makanan yang mengandung lemak adalah Mentega.
4.      Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi ungu kehitaman maka makanan tersebut mengandung protein. Makanan yang mengandung protein adalah Putih Telur, Tempe, Susu dan Pisang.
2.  Saran
Saran dari kelompok kami adalah agar perlunya dilakukan percobaan lanjutan tentang pengujian kandungan zat makanan lain yang mengandung zat amilum, protein, glukosa, lemak dengan lebih teliti yang disertai dengan banyak referensi sebagai faktor pembanding agar bisa dijadikan sebagai alat ukur untuk melakukan pratikum-pratikum selanjutnya sehingga hasil pratikum yang selanjutnya bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Perlu juga dilakukannya reset atau pencarian informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pratikum agar tidak terjadi kesalahan mengenai cara kerja dalam praktikum. Selain itu lebih diperlukannya ketelitian dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang telah dipanaskan agar mendapatkan hasil praktikum yang memiliki kesalahan manusia(human error) lebih sedikit. Dan yang lebih penting adalah agar setiap siswa yang melakukan pratikum bisa melakukannya dengan serius, sabar, hati-hati. Serta para siswa juga dapat menjaga keselamatan kerja saat bekerja di laboratorium agar tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi pada saat dilakukannya praktikum ini.

LAMPIRAN     
Gambar
Keterangan
Nasi di teteskan lugol untuk menguji kandungan karbohidrat. Nasi berubah warna menjadi biru kehitaman berarti mengandung karbohidrat

Nasi yang di kunyah di teteskan lugol untuk menguji kandungan karbohidrat. Nasi yang di kunyah berubah warna menjadi biru kehitaman berarti mengandung karbohidrat
Roti di teteskan lugol untuk menguji kandungan karbohidrat.Roti berubah warna menjadi biru kehitaman berarti mengandung karbohidrat
Pisang di teteskan biuret untuk menguji kandungan protein.Pisang berubah warna menjadi ungu berarti mengandung protein
Nasi yang di kunyah di teteskan benedict untuk menguji kandungan glukosa.Nasi yang di kunyah berubah warna menjadi merah bata berarti mengandung glukosa
Gula di teteskan benedict untuk menguji kandungan glukosa.Gula berubah warna menjadi merah bata berarti mengandung glukosa
Susu di teteskan biuret untuk menguji kandungan protein.Susu berubah warna menjadi ungu berarti mengandung protein
Susu di teteskan benedict untuk menguji kandungan glukosa.Susu berubah warna menjadi merah bata berarti mengandung glukosa
Pisang di teteskan lugol untuk menguji kandungan karbohidrat.Pisang berubah warna menjadi biru kehitaman berarti mengandung karbohidrat
Wortel di teteskan benedict untuk menguji kandungan glukosa.Wortel berubah warna menjadi merah bata berarti mengandung glukosa
Ubi di teteskan lugol untuk menguji kandungan karbohidrat.Ubi berubah warna menjadi biru kehitaman berarti mengandung karbohidrat
Pisang di teteskan benedict untuk menguji kandungan glukosa.Pisang berubah warna menjadi merah bata berarti mengandung glukosa
Hasil uji lemak pada kertas buram, diantaranya pisang,wortel,putih telur,mentega,tempe,nasi,gula,ubi/ketela,susu. Dari semua bahan makanan tersebut hanyak mentega yang mengandung lemak











Daftar Pustaka