BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan
yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi
agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas
sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,
membantu pertumbuhan
badan
dan otak.
Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi
yang berbeda. Protein,
karbohidrat, lemak,
dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari
makanan.
Kekurangan
salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga
tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak
seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun
kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
Setiap
jenis gizi
yang kita dapatkan mempunyai fungsi
yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan
sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.
Protein
digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh
kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan
dan sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa
yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana reaksi bahan
makanan setelah ditetesi larutan lugol, biuret, atau benedict?
2.
Bagaimana bekas noda
pada kertas buram setelah diolesi bahan makanan di atasnya ?
3.
Bahan makanan apa saja
yang mengandung karbohidrat(amilum),
lemak, protein(asam amino), dan glukosa?
3.
Tujuan
Secara
umum tujuan praktikum ini adalah menentukan kandungan yang terdapat dalam bahan
makanan, yaitu meliputi :
1.
Mengidentifikasi
bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum).
2.
Mengidentifikasi
bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
3.
Mengidentifikasi
bahan-bahan makanan yang mengandung protein (asam amino).
4.
Mengidentifikasi
bahan-bahan makanan yang mengandung glukosa.
4.
Manfaat
Manfaat
dari praktikum ini adalah dapat mengetahui kandungan dari bahan-bahan makanan
yang diuji, sperti kandungan karbohidrat (amilum), lemak, protein (asam amino),
dan glukosa.
5.
Alat
dan Bahan
1.
Nasi
![S__7151638](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
2. Glukosa
atau gula
3. Putih
telur
4. Beberapa
bahan makanan seperti: tempe, roti, susu, pisang, wortel, ubi, dan mentega
5. Air
6. Reagen
lugol
7. Reagen
biuret
8. Reagen
benedict
9. Lampu
spiritus
10. Penjepit
tabung reaksi
11. Mortar
penghalus
12. Tabung
reaksi
13. Rak
tabung reaksi
14. Pipet
tetes
15. Kertas
buram
6.
Cara
Kerja
·
Demonstrasi
1.
Ambil sedikit nasi,
kemudian haluskan dengan mortar.
2.
Tambahkan air
secukupnya.
3.
Masukkan nasi tersebut
ke dalam tabung reaksi I, kemudian tetesi dengan Lugol. Amati perubahan yang
terjadi.
4.
Ambil glukosa atau
gula, masukkan ke dalam tabung reaksi II.
5.
Larutkan dengan air.
6.
Masukkan tiga tetes
Benedict kemudian panaskan di atas lampu spiritus.
7.
Amati perubahan yang
terjadi.
8.
Ambil sedikit putih
telur.
9.
Masukkan ke dalam
tabung reaksi III.
10. Tambahkan
tiga tetes Biuret kemudian kocok.
11. Amati
perubahan yang terjadi
12. Isikan
hasil pengamatan anda ke dalam tabel uji amilum, glukosa, dan asam amino.
· Uji Bahan Makanan
1.
Siapkan beberapa
makanan.
2.
Apabila makanan
berbentuk padat, haluskan terlebih dahulu dengan mortar lalu tambahkan air
secukupnya.
3.
Ambil bahan makanan
tersebut dan masukkan ke dalam tiga tabung reaksi.
4.
Tabung reaksi I
ditetesi dengan Lugol dan amati perubahan yang terjadi.
5.
Tabung reaksi II
ditetesi dengan Benedict kemudian dipanaskan. Amati perubahan yang terjadi.
6.
Tabung reaksi III
ditetesi dengan Biuret kemudian dikocok.
7.
Amati perubahan yang
terjadi.
8.
Lakukan hal yang sama
pada bahan makanan lain yang akan diuji.
9.
Untuk menguji lemak,
oleskan semua bahan makan yang ada secara terpisah di atas kertas buram yang
telah disediakan.
10. Kertas
buram yang sudah diolesi dengan bahan makanan kemudian didiamkan sampai kering.
Amati dibawah cahaya.
11. Isikan
hasil pengamatan Anda pada tabel uji bahan makanan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan
yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar
dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas
sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhanbadan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan
lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Pada umumnya
bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan
lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan
sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat
nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indikator uji makanan yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1.
Lugol. Digunakan untuk menunjukkan
kandungan bahan makanan jenis karbohidrat
2.
Fehling A dan Fehling B. Digunakan
untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis glukosa
3.
Biuret. Digunakan untuk menunjukkan
bahan makanan jenis protein
4.
Kertas minyak/ kertas buram.
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak.
1. Karbohidrat
Karbohidrat
dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan
karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan.
Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa
anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk
mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan
dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan
polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan
monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu
sebagai penghasil energi. Namun, selain itu karbohidrat juga berfungsi, antara
lain:
a.
sebagai pembentuk struktur sel,
jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di
dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom C lima;
b.
dapat menjaga keseimbangan asam dan
basa dalam tubuh;
c.
berperan dalam pembentukan protein
dan lemak;
d.
berperan dalam proses metabolisme
tubuh;
e.
selusose dapat mencegah sembelit
(susah buang air besar);
f.
laktosa dapat membantu penyerapan unsur
kalsium dari makanan.
Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah
gugus gula yang menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua
bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam
darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat
melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.
Tabel
Macam-Macam Karbohidrat
No
|
Macam
Karbohidrat
|
Keterangan
|
1.
|
Monosakarida
|
Merupakan
golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini memiliki
karakteristik mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida terdiri
atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa
|
2.
|
Disakarida
|
Merupakan
golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini memiliki
karakteristik sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua
monosakarida.
|
3.
|
Polisakarida
|
Merupakan
golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan
ini memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam air, tetapi
larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran semipermiabel.
|
2. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung
unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N
(fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam
kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang
disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain
kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain.
Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani
bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang
lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda,
tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak
daripada orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk
mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di
uji dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan
maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak. Lemak mempunyai
peran, antara lain:
a.
untuk menghasilkan kalori atau
energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan
karbohidrat;
b.
sebagai pelarut vitamin dan zat-zat
lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c.
untuk membangun bagian-bagian
tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d.
dapat melindungi tubuh dari suhu
yang rendah;
e.
sebagai bantalan lemak dan pelindung
organ dalam, misalnya jantung dan lambung.
Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh.
Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol di jonjot usus.
3. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang
terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang
dan fosfor). Jenis protein ada dua,
yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal
dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati
diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani
lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial
yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna.
Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial
yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi
untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi
kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari
usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan
lain-lain. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.
menghasilkan energi dan kalori,
kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
b.
setiap 1 gram menghasilkan 4,1
kalori;
c.
sebagai unsur pembangun jaringan
yang rusak;
d.
untuk membantu pertumbuhan tubuh;
e.
sebagai sistem buffer, artinya dapat
menjaga keseimbangan asam dan basa;
f.
dapat membentuk enzim, hormon, dan
pigmen;
g.
membantu proses metabolisme tubuh.
Pada usia anak-anak, peranan zat protein sangat
penting sekali. Jika kebutuhan akan protein tidak tercukupi, maka pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon
terhadap saraf-saraf motorik berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar
gizi) dan marasmus.
Keseimbangan protein dikatakan normal apabila protein
yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan tubuh dan masih tersisa untuk
diekskresikan. Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam
amino, yaitu sebagai berikut.
a.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh
tubuh, sehingga dapat dicukupi dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam
amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin,
treolin, fenilalanin, triptofan, histidin dan arginin. Arginin dan histidin
esensial terutama dibutuhkan pada masa anak-anak.
b.
Asam Amino Non-Esensial
Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh.
Golongan ini terdiri atas 11 asam amino, antara lain alanin, asparagin, asam
aspartat, sistin, asam glutamat, sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan
tirosin.
Protein di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan
mengalami serangkaian
proses metabolisme karbohidrat maupun lemak.
Penyerapan protein dalam bentuk asam amino berlangsung di jonjot usus.
4. Glukosa
Glukosa adalah
suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang
mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang
terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa
glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak
digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada
keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi
sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa
lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau
bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini
dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang
kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan,
gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’),
kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.
5. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik
yang terkandung dalam berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta
memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi
keberadaan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa-senyawa lain.
Kondisi kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak
berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat disintesis oleh tubuh,
vitamin harus didatangkan dari luar tubuh melalui berbagai berbagai jenis
makanan.
Berdasarkan jenis pelarutnya,
vitamin dibedakan menjadi:
1.
Vitamin yang larut dalam lemak
ü
Vitamin A
ü
Vitamin D
ü
Vitamin E
ü
Vitamin K
2.
Vitamin yang larut dalam air
ü
Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6,
B1 , B12, dan biotin)
ü
Vitamin C
6. Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi
menjadi dua, yaitu mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif
banyak dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur
yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan
magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro, antara lain kobalt, fluorin,
yodium, besi, mangan, seng, silikon, dan molibdenum. Mineral-mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat
bersifat racun.
7. Air
Air tidak menghasilkan energi. Di
dalam tubuh, air berfungsi mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari
jaringan ke jaringan, mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan
pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh, terutama reaksi
enzimatis.
8. Enzim
Enzim adalah
biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi
kimia organik. molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya
menjadi molekoul lain yang diesbut produk. jenis produk yang akan dihasilkan
bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. semua proses biologis
sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah
lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
BAB III
HASIL
PENGAMATAN
Berikut adalah Tabel Bahan Makanan yang telah kami uji
dengan beberapa larutan penguji seperti larutan lugol, larutan benedict,
larutan biuret dan kertas buram HVS.
No
|
Bahan Makanan
|
Reaksi dengan Reagen
|
Kandungan Zat
|
||
Lugol
|
Benedict
|
Biuret
|
|||
1.
|
Nasi dihaluskan
|
![]() |
|
|
Amilum
|
2.
|
Putih telur
|
|
|
![]() |
Asam Amino
(Protein)
|
3.
|
Tempe
|
|
|
![]() |
Asam Amino (Protein)
|
4.
|
Roti
|
![]() |
|
|
Amilum
|
5.
|
Nasi dikunyah
|
![]() |
|
|
Tidak mengandung Amilum
|
|
![]() |
|
Glukosa
|
||
6.
|
Susu
|
|
![]() |
|
Glukosa
|
|
|
![]() |
Asam Amino (Protein)
|
||
7.
|
Pisang
|
![]() |
|
|
Amilum
|
|
![]() |
|
Glukosa
|
||
|
|
![]() |
Asam Amino (Protein)
|
||
8.
|
Wortel
|
|
![]() |
|
Glukosa
|
9.
|
Gula
|
|
![]() |
|
Glukosa
|
10
|
Ubi
|
![]() |
|
|
Amilum
|
Bahan Makanan
yang diuji menggunakan Kertas HVS buram :
No
|
Bahan Makanan
|
Mengandung Lemak
|
Tidak Mengandung Lemak
|
1.
|
Nasi
|
|
![]() |
2.
|
Putih telur
|
|
![]() |
3.
|
Tempe
|
|
![]() |
4.
|
Mentega
|
![]() |
|
6.
|
Susu
|
|
![]() |
7.
|
Pisang
|
|
![]() |
8.
|
Wortel
|
|
![]() |
9.
|
Gula
|
|
![]() |
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kegiatan
praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan
makanan, antara lain :
a.
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru kehitaman, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnanya berarti makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
b.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila
bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut : Kompleks
koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan
peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu.
c.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada
bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen
Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah
elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict)
akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna.
d.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak
ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di
didiamkan sebentar sehingga kandungan air mudah mengering, jika ada noda
transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami
dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
1.
Nasi
yang dihaluskan
·
Uji lugol, nasi yang
dihaluskan ditetesi dengan reagen lugol akan bereaksi dan akan menghasilkan
warna biru kehitaman. Hal ini membuktikan bahwa roti mengandung amilum.
·
Uji biuret, nasi yang
dihaluskan tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
·
Uji glukosa, setelah ditetesi
benedict dan di panaskan di atas spiritus warna nasi yang dihaluskan tidak
berubah. Hal ini menunjukkan bahwa roti tidak mengandung glukosa.
·
Uji lemak, nasi yang dihaluskan yang
di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini
berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.
2.
Nasi
yang dikunyah
·
Uji lugol, nasi yang
dikunyah ditetesi dengan reagen lugol tidak menghasilkan warna biru kehitaman.
Hal ini membuktikan bahwa nasi yang dikunyah tidak mengandung amilum.
·
Uji biuret, nasi yang
dikunyah tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
·
Uji glukosa, setelah ditetesi
benedict dan di panaskan di atas spiritus warna nasi yang dikunyah menghasilkan
warna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa nasi yang dikunyah mengandung
glukosa.
·
Uji lemak, nasi yang dikunyah yang
di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini
berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.
3.
Putih
Telur
·
Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol
bereaksi dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
·
Uji protein, putih telur mengandung protein karena
setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
·
Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di
panaskan di atas spiritus ternyata tidak berwarna orange atau merah bata. Hal
itu menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung glukosa.
·
Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas
buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung
lemak.
4.
Tempe
·
Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol
bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa
tempe tidak mengandung amilum.
·
Uji protein, tempe mengandung protein karena ketika
ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi ungu.
·
Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika
ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak
orange.
·
Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe
tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak
memiliki kandungan lemak.
5.
Roti
·
Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol
bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung
amilum.
·
Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena
setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi warna putih.
·
Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan
di atas spiritus tidak berubah menjadi orange atau merah bata. Hal ini
menunjukkan bahwa roti tidak mengandung glukosa.
·
Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram
tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki
kandungan lemak.
6.
Susu
·
Uji amilum, susu ditetesi dengan reagen lugol
menghasilkan warna coklat kehijauan. Hal itu menunjukkan bahwa susu tidak
memiliki amilum.
·
Uji protein, susu memiliki kandungan protein karena
setelah ditetesi reagen biuret terjadi perubahan menjadi warna ungu.
·
Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan
dipanaskan pada spiritus susu menjadi berwarna merah bata. Maka susu memiliki
kandungan glukosa.
7.
Pisang
·
Uji amilum, pisang ditetesi dengan
reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa
pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
·
Uji protein, pisang memiliki kandungan protein karena setelah
ditetesi reagen biuret menjadi warna ungu.
·
Uji glukosa, sesudah tabung reaksi
ditetesi dan dipanaskan pada spiritus pisang menjadi berwarna orange merah
bata. Maka pisang memiliki glukosa.
·
Uji lemak, pisang tidak mengandung
lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang tidak meninggalkan noda
transparan.
8.
Wortel
·
Uji amilum, wortel ditetesi dengan reagen lugol tidak
menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang tidak
memiliki amilum.
·
Uji protein, wortel tidak memiliki kandungan protein
karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan warna.
·
Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan
dipanaskan pada spiritus wortel menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka wortel
tak memiliki glukosa.
·
Uji lemak, wortel tidak mengandung lemak karena kertas
buram yang diolesi wortel tidak meninggalkan sedikit noda transparan.
9.
Gula
·
Uji amilum, gula ditetesi dengan reagen lugol tidak
menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa gula tidak mengandung
amilum.
·
Uji protein, gula tidak memiliki kandungan protein
karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
·
Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan
dipanaskan pada spiritus gula menjadi berwarna merah bata. Maka gula memiliki
glukosa.
·
Uji lemak, gula tidak mengandung lemak karena kertas
buram yang diolesi gula tidak meninggalkan sedikit noda transparan.
10. Ubi
·
Uji amilum, ubi ditetesi dengan reagen lugol
menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa ubi memiliki
amilum.
·
Uji protein, ubi tidak memiliki kandungan protein
karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
·
Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan
dipanaskan pada spiritus, ubi menjadi berwarna cokelat kehijauan. Maka ubi tak
memiliki glukosa.
·
Uji lemak, ubi tidak mengandung lemak karena kertas
buram yang diolesi ubi tidak meninggalkan sedikit noda transparan.
11.
Mentega
·
Uji lemak, mentega saat
diolesi dikertas buram HVS meninggalkan noda. Yang berarti bawah mentega
mengandung lemak.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari tabel yang dibuat
berdasar pengujian yang telah kami buat tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk
menentukan ada tidaknya kandungan zat amilum, protein, glukosa dan lemak pada
makanan dapat kita ketahui dengan menguji makanan dengan larutan lugol, larutan
biuret, larutan benedict dan lemak dengan kertas HVS buram. Berikut adalah
hasil dari pengujiaan yang telah kami lakukan :
1. Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam
kebiruan setelah dicampur oleh lugol maka makanan tersebut mengandung
amilum/karbohidrat. Makanan yang mengandung amilum/karbohidrat adalah Roti,
Pisang dan Nasi yang dihaluskan dan Ubi.
2. Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna
orange-kekuning-kuningan atau terdapat endapan setelah dicampur benedict dan
dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa. Makanan yang mengandung
glukosa adalah Nasi yang dikunyah, Susu, Pisang, Wortel dan Gula.
3. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan
menjadi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.
Makanan yang mengandung lemak adalah Mentega.
4. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa
tetes biuret berubah warna menjadi ungu kehitaman maka makanan tersebut
mengandung protein. Makanan yang mengandung protein adalah Putih Telur, Tempe,
Susu dan Pisang.
2. Saran
Saran dari kelompok kami
adalah agar perlunya dilakukan percobaan lanjutan tentang pengujian kandungan
zat makanan lain yang mengandung zat amilum, protein, glukosa, lemak dengan
lebih teliti yang disertai dengan banyak referensi sebagai faktor pembanding
agar bisa dijadikan sebagai alat ukur untuk melakukan pratikum-pratikum
selanjutnya sehingga hasil pratikum yang selanjutnya bisa mendapatkan hasil
yang lebih maksimal. Perlu juga dilakukannya reset atau pencarian informasi
terlebih dahulu sebelum melakukan pratikum agar tidak terjadi kesalahan
mengenai cara kerja dalam praktikum. Selain itu lebih diperlukannya ketelitian
dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang telah
dipanaskan agar mendapatkan hasil praktikum yang memiliki kesalahan
manusia(human error) lebih sedikit. Dan yang lebih penting adalah agar setiap
siswa yang melakukan pratikum bisa melakukannya dengan serius, sabar,
hati-hati. Serta para siswa juga dapat menjaga keselamatan kerja saat bekerja
di laboratorium agar tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi pada saat
dilakukannya praktikum ini.
LAMPIRAN
Gambar
|
Keterangan
|
![]() |
Nasi di teteskan lugol untuk
menguji kandungan karbohidrat. Nasi berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti mengandung karbohidrat
|
![]() |
|
![]() |
Nasi yang di kunyah di teteskan
lugol untuk menguji kandungan karbohidrat. Nasi yang di kunyah berubah warna
menjadi biru kehitaman berarti mengandung karbohidrat
|
![]() |
Roti di teteskan lugol untuk
menguji kandungan karbohidrat.Roti berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti mengandung karbohidrat
|
![]() |
Pisang di teteskan biuret untuk
menguji kandungan protein.Pisang berubah warna menjadi ungu berarti
mengandung protein
|
![]() |
Nasi yang di kunyah di teteskan
benedict untuk menguji kandungan glukosa.Nasi yang di kunyah berubah warna
menjadi merah bata berarti mengandung glukosa
|
![]() |
Gula di teteskan benedict untuk
menguji kandungan glukosa.Gula berubah warna menjadi merah bata berarti
mengandung glukosa
|
![]() |
Susu di teteskan biuret untuk
menguji kandungan protein.Susu berubah warna menjadi ungu berarti mengandung
protein
|
![]() |
Susu di teteskan benedict untuk
menguji kandungan glukosa.Susu berubah warna menjadi merah bata berarti
mengandung glukosa
|
![]() |
Pisang di teteskan lugol untuk
menguji kandungan karbohidrat.Pisang berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti mengandung karbohidrat
|
![]() |
Wortel di teteskan benedict untuk
menguji kandungan glukosa.Wortel berubah warna menjadi merah bata berarti
mengandung glukosa
|
![]() |
Ubi di teteskan lugol untuk
menguji kandungan karbohidrat.Ubi berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti mengandung karbohidrat
|
![]() |
Pisang di teteskan benedict untuk
menguji kandungan glukosa.Pisang berubah warna menjadi merah bata berarti
mengandung glukosa
|
![]() |
Hasil uji lemak pada kertas buram,
diantaranya pisang,wortel,putih
telur,mentega,tempe,nasi,gula,ubi/ketela,susu. Dari semua bahan makanan
tersebut hanyak mentega yang mengandung lemak
|
Daftar
Pustaka